Kamis, 02 Oktober 2008

Dari RMM, RMNI Hingga RMKIB

Dalam kurun waktu yang berjalan, satu aktifitas yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan Masjid Nurul Islam, yaitu organisasi Remaja Masjid. Yang berawal dari Remaja Musholla Muka Kuning (RMM) di Dormitori Blok B5 1 menjadi Remaja Masjid Nurul Islam (RMNI) saat ini Remaja Masjid Kawasan Industri Batamindo (RMKIB). RMNI  secara resmi berdiri pada tanggal yang sama dengan peresmian Masjid Nurul Islam oleh Prof. Dr. Ing. H. BJ. Habibie tanggal 26 Oktober 1991.

Dalam masa perjalanannya pasang surut pun dialami. Puncak prestasi diraih ketika tahun 1993 / 1994 Masjid Nurul Islam mendapat predikat “Masjid Teladan I” tingkat Propinsi Riau, saat itu belum terbentuk PEMKO Batam. Pengalaman adalah guru yang terbaik, maka dengan melihat sejarah secara obyektif kita dapat mempertahankan kebaikan dan kelebihan yang telah pernah dicapai, dan memperbaiki kelemahan yang masih tersisa.

Remaja Musholla Muka Kuning

Bulan Februari 1991, Kawasan Industri Muka Kuning mulai dihuni oleh karyawan-karyawati beberapa perusahaan. Tercatat  PT. Thomson dan PT. Sumitomo Wiring System merupakan perusahaan pertama yang beroperasi. Saat itu kondisi Muka Kuning seperti lahan transmigrasi, jalan beraspalkan Lumpur, rawa-rawa belum ditimbun listrik dormitori masih byar-pet dan warna air masih kekuning-kuningan, transportasi masih sulit, dan bila malam tiba suasana terasa sunyi dan sepi.

Kondisi yang demikian menambah derita karyawan-karyawati perintis. Namun derita tersebut terobati manakala mereka dapat berkumpul dan membentuk jamaah di Dormitori Blok B5 – 1. Ibadah shalat wajib dan tadarrus menjadi kegiatan sehari-hari. Jumlah jamaah masih berkisar puluhan, namun semangat kekeluargaan justru dapat terpupuk dengan baik. Pengumpulan infaq mulai dilakukan, diambil 2,5 % dari gaji bulanan. Dari pengumpulan dana inilah kelak menjadi suatu kegiatan “Gerakan Infak Terpadu”.

Untuk mengelola hal tersebut sekaligus menghadapi Ramadhan 1411 H, maka dibentuk organisasi Remaja Musholla Muka Kuning (RMM) bulan Februari 1991, diketuai oleh Moch Aminuddin Hadi.  Dalam perjalanannya RMM menyelenggarakan kegiatan tadarrus, pengajian, ceramah agama, kegiatan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha 1411 H. Saat usianya sudah setengah tahun, jamaahnya mulai meningkat seiring dengan jumlah perusahaan yang telah beroperasi. Maka pada Muharram dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1412 H mulai diselenggarakan aneka lomba seperti MTQ dan ceramah agama antar jamaah yang mewakili perusahaannya. Kala itu belum terbentuk Majalis Ta’lim.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan lomba, maka terdorong untuk meningkatkan prestasi dan pembinaan jamaah, awal bulan Nopember 1991 mulailah terbentuk Majelis Ta’lim PT. Foster yang merupakan Majelis Ta’lim pertama di Muka Kuning. Bak jamur di musim hujan dalam perkembangan berikutnya Majelis Ta’lim terus berdiri dan berkembang.

Berdirinya Masjid Nurul Islam

Pertengahan tahun 1991 mulailah dibentuk Pengurus Masjid Nurul Islam, untuk pertama kali diketuai oleh Drs. Onni S Ilham, pimpinan Tunaskarya Batam saat itu, sebagai persiapan awal menjelang masjid diresmikan  pada tanggal 26 Oktober 1991. Yang dihadiri oleh Kasatlak OB, Walikota Batam, pejabat pemerintahan, Pimpinan BIC dan tenant di BIP serta ribuan jamaah. Prof Dr. Ing. H. BJ  Habibie meresmikan Masjid Nurul Islam. Masjid yang nampak megah itupun segera dipadati jamaah yang telah lama menantikan kehadiran Masjid. Beberapa kegiatan RMM pun berangsur-angsur dipindahkan ke Masjid Nurul Islam.

Terbentuknya Remaja Masjid Nurul Islam

Seiring dengan berfungsinya Masjid Nurul Islam sebagai pusat kegiatan keagamaan, maka pengurus RMM beserta 30 pengurus Majelis Ta’lim saat itu menyelenggarakan musyawarah yang menyepakati didirikannya organisasi “Remaja Masjid Nurul Islam” disingkat RMNI, yang mewadahi seluruh aktifitas keagamaan Islam di Kawasan BIP sekaligus sebagai pembina Majelis Ta’lim di Kawasan ini. Meskipun peresmian pengurus dilakukan bulan Desember 1991, sekaligus “hari jadi RMNI” adalah 26 Oktober 1991, sekaligus hari pembubaran RMM yang merupakan cikal bakal RMNI. Kepengurusan I di ketuai oleh M. Arifin dari PT. Giken, saat tahun pertama berhasil mengembangkan variasi kegiatan seperti Pengajian Umum Malam Ahad (PUMA), pendidikan Iqro dan seni baca Al Qur’an, pendidikan bahasa Arab. Pada akhir kepengurusan mulai dikembangkannya Perpustakaan dan Badan Usaha (BU). 

Periode II dimulai Desember 1992, diketuai Achmad Bashri, SE. Pada era ini ditandai dengan program primadona”Gerakan Infaq Terpadu” atau GIT. Gerakan yang diprakarsai oleh aktifis  RMNI Purnomo dan Marno ini semula mendapatkan kritik dan tantangan yang berat. Sebagian ulama menanyakan dasar hukumnya, sebagian yang lain mendukungnya. Namun dalam perkembangan selanjutnya setelah menampakkan hasil. Alhamdulillah kritik semakin berkurang. Juga tak kalah menariknya Program “Penataran Pra Pernikahan” bekerja sama dengan BP4 Kodya Batam. Pada masa ini juga dilahirkan AD/ART RMNI.

Masjid Teladan

Setahun kemudian, kepengurusan RMNI memasuki tahun ketiga. Dalam musyarawah anggota disepakati Bpk. Moch Aminuddin Hadi untuk menjadi Ketua Umum RMNI. Kepengurusan dimulai Desember 1993. Satu hal yang sangat berkesan pada kepengurusan ini adalah terpelihnya Masjid Nurul Islam sebagai Masjid Teladan I tingkat Propinsi Riau. Pada masa itu struktur organisasi mengalami pemantapan, tersusunnya Job Description yang jelas untuk menghindari tumpang tindihnya tanggung jawab serta mulai diadakannya pembinaan pengurus secara rutin, baik oleh Dewan Pembina maupun muballigh lain.

Yang menonjol adalah koordinasi antar Majelis Ta’lim, dengan terbentuknya Majelis Ta’lim Gabungan I, II, III, dan IV. Sistem manajemen keuangan yang baik membuat pengelolaan dan GIT menjadi lebih baik. Selama periode ini RMNI menyalurkan dana lebih dari 60 juta rupiah lebih terbagi ke BAZIS, yayasan pendidikan, dan kegiatan desa bina di pulau-pulau yang dibagi secara bertahap dengan melibatkan pimpinan  Majelis Ta’lim dalam kegiatan safari sosial. Keberhasilan periode ini dilengkapi dengan terbitnya bulletin Jum’at dan bulanan.

Terbentuknya RMKIB

Seiring dengan adanya tambahan sebuah masjid di Blok N, yaitu Masjid Nurul Iman, hibah dari Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) pada tahun 1999, serta perkembangan musholah-musholah yang ada di dalam KIB, maka kepengurusan masjid berbenah dan menyesuaikan diri dengan nama Badan Pengelola Masjid Kawasan Industi Batamindo (BPMKIB) yang SK pembentukannya dikeluarkan oleh Direksi PT. Batamindo Investment Corporation dengan Nomor : BIC/Kpts/Dir/XI/2001 pada tanggal 9 Nopember 2001. Sejak itu, BPMKIB ingin meneguhkan diri menjadi institusi yang mewadahi ragam kegiatan yang ada di KIB.

Seiring dengan itu maka dari hasil musyawarah kepengurusan Remaja Masjid Nurul Islam (RMNI) berganti nama menjadi Remaja Masjid Kawasan Industri Batamindo (RMKIB) yang merupakan salah satu depertemen yang ada di bawah BPMKIB.

RMKIB saat ini telah mengalami beberapa pergantian pengurus, tantangan kedepan pun sangat komplek. Tidak seperti awal terbentuknya RMM atau RMNI. Ini merupakan perjuangan tersendiri. Tahun 2003 – 2005 RMKIB diketuai oleh Bpk Elvan Sutiasa, pada tahun 2006 oleh Sidiq Pamunkas, dari PT. PHILIPS yang sekarang menjadi NXP, namun karena habis kontrak tugas diamanahkan kepada Ketua I,  saat itu ialah Adi Kurniadi dari PT. Nissin Kogyo, dan pada periode 2007-2008 diketuai oleh Bpk Tri Wibowo Setiadji.

Kegiatan rutin masih dijalankan seperti Pengajian Umum Malam Ahad (PUMA), Kajian Muslimah Setiap Ahad Pagi (Kismata) dan kegiatan lainnya seperti Bazar dan Festival, saat menyambut bulan Ramadhan dan tahun baru Islam. Kegiatan lainnya yang bersifat terjadwal juga ada yang terangkum dalam Program kerja tiap divisi yang ada di Remaja Masjid Kawasan Industri Batamindo (RMKIB).

Mbah Yusuf  (Sesepuh Pengurus Masjid Nurul Islam)

“Bermula dari Dormitori B5-1”

 MELIHAT beberapa foto yang tersimpan di dalam beberapa album yang ada di ruang imam dan perpustakaan Masjid Nurul Islam terlihat suasana yang penuh keakraban dan silaturahmi yang begitu terbangun antar sesama pekerja yang ada di lingkungan KIB saat itu. Sekitar tahun 1991-1996. Apa lagi saat itu suasana sepi dan tidak seperti saat ini telah banyak perusahaan dan bangunan yang lainnya. Jumlah pekerja yang ada di Batam pun masih sedikit. Khususnya yang ada di KIB jumlahnya masih bisa dihitung.

Mbah Yusuf salah seorang sesepuh Pengurus Masjid Nurul Islam dalam beberapa kesempatan pernah bercerita. Awalnya kegiatan keagamaan terutama agama Islam itu dimulai di Dormitori Blok B5-1 Muka Kuning. Ditambahkannya kegiatan itu awalnya mengisi waktu sepulang dari kerja, karna tidak ada kegiatan para pekerja berkumpul setelah melaksanakan shalat Maghrib dan Isya berjamaah. Mbah Yusuf saat itu dianggap orang yang dituakan diantara para pekerja tersebut. Dan beliau memimpin pengajian dan tadarus yang dilaksanakan. Seperti pada malam Jum’at dan malam lainnya. Untuk shalat Jum’at juga dilaksanakan di tempat yang sama.

Hari-hari Mbah Yusuf selain menjadi pengurus musholla dijalaninya seperti biasa. Bahkan ia ceritakan bahwa kondisi Kawasan Industri Batamindo (KIB) waktu itu masih sepi lapangan Community Centre (CC) sekarang ini, menurutnya dahulu terdapat semacam empang atau kolam. Beliaupun kerap kali memancing di daerah tersebut, disela-sela waktu luangnya. Menurutnya banyak ikan gabus yang pernah ia dapat. Untuk transportasi saat itu tidak seperti sekarang sudah ramai. Dalam beraktifitas saat itu menurutnya ia menggunakan sepeda motor tuanya.

Alhamdulillah, sampai saat ini Mbah Yusuf masih aktif dalam kegiatan di Masjid Nurul Islam. Dan melakukan kegiatan rutinnya seperti mengikuti pengajian tafsir ba’da shalat Dzuhur dan setelah itu menanam tanaman disekitar lingkungan masjid. Dan juga memelihara ikan di kolam yang ada masjid.


KAMPANYE ZAKAT : Sosialisasikan zakat dengan kampanye zakat, diikuti oleh beberapa Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang ada di Batam, termasuk DSNI Amanah. Kampanye dimulai dari Halaman Masjid Raya Batam Centre, melewati kantor Pemko, Otoirita Batam, dan berakhir di Masjid Raya Batam. 23/09/2006.

PERSIAPAN API UNGUN : Kemah Ramadhan 
1427 H, di Bumi Perkemahan Raja Ali Kelana, 
Tanjung Piayu, Batam. DSNI Amanah sebagai 
penyelenggara bekerjasama dengan Indosat, 
Batamindo dan sponsor lainnya.

Masjid Terbersih tahun 2006

Diberi penghargaan sebagai masjid terbersih oleh Walikota Batam, Bpk. Drs. Ahmad Dahlan, tidaklah lantas membuat para pengurus masjid menjadi lalai dan bersombong ria apalagi tidak menjaga kebersihan. Namun justru berusaha menjaganya lebih baik lagi. Hal ini terlihat seperti setiap Jum’at pagi diadakan bersih-bersih di lingkungan Masjid. Baik di bagian dalam maupun luar masjid.

Tanpa mengurangi rasa hormat atas penghargaan yang diberikan. Penghargaan tersebut sebaiknya tidak membuat lupa diri. Penghargaan yang diberikan ditandai dengan pemberian piagam penghargaan.

Untuk menjaga kebersihan dan kerapian masjid, baik dalam ruangan maupun luar, peran dan kerjasama jamaah sangatlah diperlukan. Masalah kebersihan bukanlah tanggung jawab petugas kebersihan saja namun tugas bersama. Belum bisa membantu untuk tugas kebersihan minimal tidak membuang sampah sembarangan.  


BUKA PUASA BERSAMA : Ramadhan 1427 H
di DC Mall, kerjasama DSNI Amanah dengan 
DC Mall, Indosat, UIB dan sponsor lainya. 

ARMADA NURUL ISLAM
Ini salah satu armada yang dimiliki 
oleh Masjid Nurul Islam, Muka Kuning, Batam.
Foto diambil beberapa waktu yang lalu. (gwn)