Rabu, 01 Oktober 2008

Semarak Islam Di Muka Kuning

GELIAT dakwah Islam hadir diantara riuh rendahnya serta kesibukan para pekerja di Kawasan Industri Batamindo (KIB) Muka Kuning Batam. Isu miring tentang keadaan Batam yang terdengar di luar daerah yang lain kiranya tidak semua benar, dari sebuah kawasan pekerja muncul suatu komunitas yang berusaha mempelajari Islam untuk memperbaiki diri dan kemajuan dakwah Islam.

Keberadaan Islam di Kawasan tersebut tidak terlepas dari dua masjid yang ada yaitu Masjid Nurul Islam dan Masjid Nurul Iman serta niat ingin memperbaiki diri. Baik secarah lahir maupun bathin. Untuk lebih melihat perkembangnya kita terlebih dahulu dapat melihat dan mengenal dua masjid tersebut.

Pagi itu cuaca cerah sekelompok pekerja mulai melakukan  aktifitasnya, ada yang berjalan kaki, ada juga yang mengendarai motor, bahkan sepeda, meninggalkan dormitory (asrama) menuju tempat kerja masing-masing. Ada juga sekelompok pekerja yang rata-rata perempuan justru mulai pulang dari perusahaan, karena mereka masuk dalam shift kerja malam. Mereka berjalan menelusuri jalanan yang dihiasi dengan pepohonan yag membuat cuaca menjadi sedikit sejuk. Sesekali dari mereka bersenda gurau dengan teman-temannya. Ada juga sebagian berjalan kaki masuk ke dalam komplek masjid, ya itulah Masjid Nurul Islam yang terletak di Kawasan Industri Batamindo (KIB) Muka Kuning Batam.

Berdiri Kokoh Diantara Gedung Perusahaan

Masjid yang ukurannya ruang utama sekitar 17 m X 15 m yang ditopang oleh 10 tiang di ruang utamanya terlihat megah berdiri menyambut tamu Allah. Jika dilihat dari kejauhan dengan tiang pancar suara adzan y

ang menjulang diantara bangunan yang ada seolah menambahkan kekokohannya sebagai tempat dan pusat ibadah menyampaikan agama Allah yaitu agama Islam. Masjid yang sarat dengan muatan dakwah itu diresmikan pada 26 Oktober 1991 oleh Prof. DR. BJ. Habibie, yang pada saat itu beliau menjabat sebagai ketua Otorita Batam dan juga menjabat sebagai Menteri Riset dan Pengembangan Teknologi (Menristek) tepatnya pada era pemerintahan Suharto.

Ruang Masjid

Sedangkan serambi utama kurang lebih berukuran 11m x 10 m yang dapat dipergunakan untuk kegiatan rutin seperti Tarbiyah, pengajian dan lainnya. Bahkan untuk perayaan  pernikahan juga dapat dilaksanakan di ruang serambi depan, tentu setelah mendapat izin dari pengurus masjid yang bertugas. Untuk sound System  disiapkan beberapa speaker yang terletak di kanan dan kiri ruang utama. Serta speaker tambahan yang letaknya di beberapa sudut atas masjid.

Mimbar dengan ukiran kayu yang kuat juga terlihat menarik dan alami serta jam dengan ukuran yang cukup besar, letaknya tidak berjauhan dengan mimbar menambah suasana ruang utama yang mempunyai gaya tersendiri.  

Lantai kramik dengan ukuran 50m x 50 m memberikan kesan bersih, bahkan memudahkan petugas kebersihan untuk membersihkannya. Sebelumnya ruang utama dan serambi beralaskan carpet namun kesucian dan kebersihannya agak sulit dijamin. Dan hal itu menambah tugas para petugas kebersihan masjid untuk membersihkannya. Pergantian lantai dengan kramik dilakukan pada awal 2006.

Ruang-ruang lain

Ruang Imam yang ada memiliki dua laintai bagian atas dapat dipergunakan sebagai tempat istirahat. Kantor DSNI menempati bagian sebelah kanan saat kita masuk dari sisi depan serambi. Gudang dipergunakan untuk menyimpan barang-barang keperluan lainnya. Kantor BMT letaknya berdekatan dengan ruang imam, Ruang RMKIB sendiri disebelah kiri berdekatan dengan Ruang Logistik. Untuk Ruang Dapur juga disiapkan untuk para pengurus. Ruang Ganti Pakaian untuk menyimpan pakaian tugas sehari-hari atau perlengkapan lainnya. Untuk Toilet Pria dan Wanita Insya Allah di sediakan sedemikian rupa, dan tiap harinya selalu dibersihkan oleh para petugas yang ada.

Penataan Tempat Parkir

Parkir kendaraan roda dua yang cukup luas juga terlihat mana kala kita mulai masuk dari gerbang utama. Untuk mobil bisa menempati parkir yang disediakan. Serta untuk roda dua dapat diparkir di tempat yang ditentukan agar sedikit terhalang oleh sengatan sinar matahari dan hujan. Untuk infaknya diserahkan kepada kerelaan para pemilik kendaraan  saja. Petugas parkir atau keamanan hanya menyelipkan karcis berwarna hijau diantara bagian kendaraan serta menyediakan kotak infak yang berbentuk seperti rumah itu, tentu selama pemilik kendaraan telah tawakal dengan mengunci dan memparkir kendaraan dengan benar Insya Allah akan aman dari tangan jahil.

Gerbang Utama

Gerbang utamanya yang terletak dibagian selatan dibuat dengan sedemikian kuat, tanpa bermaksud menghalangi jamaah yang masuk atau membuat segan. Untuk gerbang lainnya terletak di sebelah utara. Dan untuk menjaga ketertiban sepeda motor tidak dapat begitu saja masuk melalui pintu ini karena ada tiang penghalang yang hanya cukup untuk pejalan kaki. Semua ini semata-mata untuk ketertiban dan keamanan dan sesuai dengan prosedur yang ada di Kawasan Industri Batamindo (KIB) Muka Kuning. Kesan alami dan elegant juga terlihat dengan adanya dua tempat wudhu yang berada di luar masjid, yang tampak bergaya alami, agar memudahkan para jamaah yang datang untuk segera bersuci itu. Mohon alas kaki dilepas begitu tulisan permohanan yang tertera di salah satu tempat wudhu yang atapnya berwarna hijau. Sebab ada saja yang perlu diingatkan karena lupa melepas alas kaki, yang belum tahu kebersihannya. Dan tentu untuk memudahkan dan meringankan kerja petugas kebersihan. Jika kita masuk dari gerbang utama setelah melewati area parkir di bagian sebelah kanan akan terlihat beberapa unit usaha yang keberadaannya di bawah pembinaan Badan Pengelola Masjid Kawasan Industri Batamindo (BPMKIB). Terlihat juga bangunan tambahan bangunan Café yang diperuntukkan untuk jamaah menyantap makanan yang telah dipesan dengan kesan yang lebih nyaman dan santai. Unit usaha yang ada itu menempati ruangan sedemikian rupa sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Di mulai dari Café Nurul Islam, NI’Mart, Nurul Islam Collection (NIC), Baitul Mal Wat Tamwil (BMT). Untuk BMT sendiri telah mempunyai beberapa unit usaha sendiri yaitu wartel, Foto Copy, dan Travel yang menjual tiket pesawat terbang dan kapal terbang. Juga ada Mitra usaha yang letaknya di depan Café yang mengelar dagangannya dengan meja. Di sebelah kiri Masjid Nurul Islam juga ada unit usaha menjahit. Serta satu lagi mitra masjid yang menjual es cendol yang letaknya di depan Pintu gerbang utama masjid. Dengan menggunakan grobak.

Wisma Nurul Islam

Pada bagian lain ada bangunan yang terpisah yang letaknya berdekatan dengan Café Nurul Islam. Bangunan itu diberi nama Wisma Nurul Islam. Diperuntukkan sebagai tempat para tamu yang berkunjung ke Masjid Nurul Islam atau Masjid Nurul Iman. Bangunan dengan satu kamar tidur dan satu kamar mandi itu sering kali dipakai untuk meeting, pertemuan rutin baik karyawan Badan Pengelola Masjid Kawasan Industri Batamindo (BPMKIB) ataupun Remaja Masjid Kawasan Industri Batamindo (RMKIB) juga kegiatan lainnya. Suasana nyaman juga terasa di ruang utamanya apalagi dilengkapi dengan AC yang menambah sejuk suasana dalam ruangan wisma.

Parit Pembuangan Air Yang Baik

Cuaca yang tidak menentu juga curah hujan yang terkadang cukup tinggi membuat beberapa tempat di Batam terendam air. Namun hal itu tidak terjadi di Kawasan Industri Batamindo (KIB) khususnya juga Masjid Nurul Islam. Semua itu karena sistem pembuangan airnya berjalan dengan baik. Menurut beberapa sumber sejak dibukanya KIB belum pernah terjadi banjir yang disebabkan curah hujan yang tinggi atau lainnya. Hal ini juga sangat baik dicontoh oleh para pengembang yang ada di Batam. Bahkan Pemerintah Kota Batam seharusnya juga dapat melihat dan mencontohnya untuk proyek yang ada di Batam, tidak usah terlalu jauh dan menghabiskan biaya untuk study banding ke Singapura atau Malaysia. Namun bisa mempelajari sistem pembuangan air yang ada di KIB.

Ada Taman dan Kolam Ikan

Dibagian dekat parkir kendaraan ada taman dan kolam ikan yang sangat indah. Akan terasa sejuk di hati bagi yang memandangnya. Dengan rerumputan halus mempercantik kondisi taman. Hal ini juga lebih terlihat indah dengan adanya ikan yang menghiasi kolam. Ikan itu dipelihara Mbak Yusuf yang merupakan sesepuh dan dahulu aktif mengajar di Masjid Nurul Islam dan beberapa mushala yang ada di dormitory.

Di sebelah kanan saat masuk dari pintu gerbang utama juga terlihat rerimbunan pohon bambu  yang berfungsi sebagai pagar dan juga untuk keperluan lain seperti pemasangan umbul-umbul, spanduk dan sebagainya, letaknya dari pintu gerbang utama sampai bagian terakhir ruang unit usaha BMT.

Perbaikan dan pemiliharaan Fasilitas dan Aset

Fasilitas yang ada di lingkungan Masjid Nurul Islam selayaknya perlu perawatan yang memadai. Dengan perawatan yang baik tentu asset yang merupakan amanah jamaah akan tetap terjaga. Jamaah telah mempercayakan dana untuk dikelola pihak pengurus masjid membuat rasa tenang dan ikhlas atas apa yang telah diinfakkan. Untuk perawatan ini sudah menjadi program tersendiri bagi BPMKIB, seperti pengecatan dinding, pengecatan tiang tenda di depan dan samping kanan serta kiri masjid. Untuk armada juga tidak ada kecuali, tentu perlu perawatan berkala seperti ganti oli atau service rutin lainnya. Untuk diketahui di Masjid Nurul Islam ada satu mobil yang menjadi asset dan dapat dipergunakan untuk operasional dakwah, majelis ta’lim atau perorangan juga dapat mencarter kendaraan tersebut dengan perjanjian terlebih dahulu. DSNI Amanah memiliki dua mobil van yang dipergunakan untuk Angkutan Pelajar Gratis (APG).

Tidak ada komentar: