Kamis, 02 Oktober 2008

Dari RMM, RMNI Hingga RMKIB

Dalam kurun waktu yang berjalan, satu aktifitas yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan Masjid Nurul Islam, yaitu organisasi Remaja Masjid. Yang berawal dari Remaja Musholla Muka Kuning (RMM) di Dormitori Blok B5 1 menjadi Remaja Masjid Nurul Islam (RMNI) saat ini Remaja Masjid Kawasan Industri Batamindo (RMKIB). RMNI  secara resmi berdiri pada tanggal yang sama dengan peresmian Masjid Nurul Islam oleh Prof. Dr. Ing. H. BJ. Habibie tanggal 26 Oktober 1991.

Dalam masa perjalanannya pasang surut pun dialami. Puncak prestasi diraih ketika tahun 1993 / 1994 Masjid Nurul Islam mendapat predikat “Masjid Teladan I” tingkat Propinsi Riau, saat itu belum terbentuk PEMKO Batam. Pengalaman adalah guru yang terbaik, maka dengan melihat sejarah secara obyektif kita dapat mempertahankan kebaikan dan kelebihan yang telah pernah dicapai, dan memperbaiki kelemahan yang masih tersisa.

Remaja Musholla Muka Kuning

Bulan Februari 1991, Kawasan Industri Muka Kuning mulai dihuni oleh karyawan-karyawati beberapa perusahaan. Tercatat  PT. Thomson dan PT. Sumitomo Wiring System merupakan perusahaan pertama yang beroperasi. Saat itu kondisi Muka Kuning seperti lahan transmigrasi, jalan beraspalkan Lumpur, rawa-rawa belum ditimbun listrik dormitori masih byar-pet dan warna air masih kekuning-kuningan, transportasi masih sulit, dan bila malam tiba suasana terasa sunyi dan sepi.

Kondisi yang demikian menambah derita karyawan-karyawati perintis. Namun derita tersebut terobati manakala mereka dapat berkumpul dan membentuk jamaah di Dormitori Blok B5 – 1. Ibadah shalat wajib dan tadarrus menjadi kegiatan sehari-hari. Jumlah jamaah masih berkisar puluhan, namun semangat kekeluargaan justru dapat terpupuk dengan baik. Pengumpulan infaq mulai dilakukan, diambil 2,5 % dari gaji bulanan. Dari pengumpulan dana inilah kelak menjadi suatu kegiatan “Gerakan Infak Terpadu”.

Untuk mengelola hal tersebut sekaligus menghadapi Ramadhan 1411 H, maka dibentuk organisasi Remaja Musholla Muka Kuning (RMM) bulan Februari 1991, diketuai oleh Moch Aminuddin Hadi.  Dalam perjalanannya RMM menyelenggarakan kegiatan tadarrus, pengajian, ceramah agama, kegiatan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha 1411 H. Saat usianya sudah setengah tahun, jamaahnya mulai meningkat seiring dengan jumlah perusahaan yang telah beroperasi. Maka pada Muharram dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1412 H mulai diselenggarakan aneka lomba seperti MTQ dan ceramah agama antar jamaah yang mewakili perusahaannya. Kala itu belum terbentuk Majalis Ta’lim.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan lomba, maka terdorong untuk meningkatkan prestasi dan pembinaan jamaah, awal bulan Nopember 1991 mulailah terbentuk Majelis Ta’lim PT. Foster yang merupakan Majelis Ta’lim pertama di Muka Kuning. Bak jamur di musim hujan dalam perkembangan berikutnya Majelis Ta’lim terus berdiri dan berkembang.

Berdirinya Masjid Nurul Islam

Pertengahan tahun 1991 mulailah dibentuk Pengurus Masjid Nurul Islam, untuk pertama kali diketuai oleh Drs. Onni S Ilham, pimpinan Tunaskarya Batam saat itu, sebagai persiapan awal menjelang masjid diresmikan  pada tanggal 26 Oktober 1991. Yang dihadiri oleh Kasatlak OB, Walikota Batam, pejabat pemerintahan, Pimpinan BIC dan tenant di BIP serta ribuan jamaah. Prof Dr. Ing. H. BJ  Habibie meresmikan Masjid Nurul Islam. Masjid yang nampak megah itupun segera dipadati jamaah yang telah lama menantikan kehadiran Masjid. Beberapa kegiatan RMM pun berangsur-angsur dipindahkan ke Masjid Nurul Islam.

Terbentuknya Remaja Masjid Nurul Islam

Seiring dengan berfungsinya Masjid Nurul Islam sebagai pusat kegiatan keagamaan, maka pengurus RMM beserta 30 pengurus Majelis Ta’lim saat itu menyelenggarakan musyawarah yang menyepakati didirikannya organisasi “Remaja Masjid Nurul Islam” disingkat RMNI, yang mewadahi seluruh aktifitas keagamaan Islam di Kawasan BIP sekaligus sebagai pembina Majelis Ta’lim di Kawasan ini. Meskipun peresmian pengurus dilakukan bulan Desember 1991, sekaligus “hari jadi RMNI” adalah 26 Oktober 1991, sekaligus hari pembubaran RMM yang merupakan cikal bakal RMNI. Kepengurusan I di ketuai oleh M. Arifin dari PT. Giken, saat tahun pertama berhasil mengembangkan variasi kegiatan seperti Pengajian Umum Malam Ahad (PUMA), pendidikan Iqro dan seni baca Al Qur’an, pendidikan bahasa Arab. Pada akhir kepengurusan mulai dikembangkannya Perpustakaan dan Badan Usaha (BU). 

Periode II dimulai Desember 1992, diketuai Achmad Bashri, SE. Pada era ini ditandai dengan program primadona”Gerakan Infaq Terpadu” atau GIT. Gerakan yang diprakarsai oleh aktifis  RMNI Purnomo dan Marno ini semula mendapatkan kritik dan tantangan yang berat. Sebagian ulama menanyakan dasar hukumnya, sebagian yang lain mendukungnya. Namun dalam perkembangan selanjutnya setelah menampakkan hasil. Alhamdulillah kritik semakin berkurang. Juga tak kalah menariknya Program “Penataran Pra Pernikahan” bekerja sama dengan BP4 Kodya Batam. Pada masa ini juga dilahirkan AD/ART RMNI.

Masjid Teladan

Setahun kemudian, kepengurusan RMNI memasuki tahun ketiga. Dalam musyarawah anggota disepakati Bpk. Moch Aminuddin Hadi untuk menjadi Ketua Umum RMNI. Kepengurusan dimulai Desember 1993. Satu hal yang sangat berkesan pada kepengurusan ini adalah terpelihnya Masjid Nurul Islam sebagai Masjid Teladan I tingkat Propinsi Riau. Pada masa itu struktur organisasi mengalami pemantapan, tersusunnya Job Description yang jelas untuk menghindari tumpang tindihnya tanggung jawab serta mulai diadakannya pembinaan pengurus secara rutin, baik oleh Dewan Pembina maupun muballigh lain.

Yang menonjol adalah koordinasi antar Majelis Ta’lim, dengan terbentuknya Majelis Ta’lim Gabungan I, II, III, dan IV. Sistem manajemen keuangan yang baik membuat pengelolaan dan GIT menjadi lebih baik. Selama periode ini RMNI menyalurkan dana lebih dari 60 juta rupiah lebih terbagi ke BAZIS, yayasan pendidikan, dan kegiatan desa bina di pulau-pulau yang dibagi secara bertahap dengan melibatkan pimpinan  Majelis Ta’lim dalam kegiatan safari sosial. Keberhasilan periode ini dilengkapi dengan terbitnya bulletin Jum’at dan bulanan.

Terbentuknya RMKIB

Seiring dengan adanya tambahan sebuah masjid di Blok N, yaitu Masjid Nurul Iman, hibah dari Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) pada tahun 1999, serta perkembangan musholah-musholah yang ada di dalam KIB, maka kepengurusan masjid berbenah dan menyesuaikan diri dengan nama Badan Pengelola Masjid Kawasan Industi Batamindo (BPMKIB) yang SK pembentukannya dikeluarkan oleh Direksi PT. Batamindo Investment Corporation dengan Nomor : BIC/Kpts/Dir/XI/2001 pada tanggal 9 Nopember 2001. Sejak itu, BPMKIB ingin meneguhkan diri menjadi institusi yang mewadahi ragam kegiatan yang ada di KIB.

Seiring dengan itu maka dari hasil musyawarah kepengurusan Remaja Masjid Nurul Islam (RMNI) berganti nama menjadi Remaja Masjid Kawasan Industri Batamindo (RMKIB) yang merupakan salah satu depertemen yang ada di bawah BPMKIB.

RMKIB saat ini telah mengalami beberapa pergantian pengurus, tantangan kedepan pun sangat komplek. Tidak seperti awal terbentuknya RMM atau RMNI. Ini merupakan perjuangan tersendiri. Tahun 2003 – 2005 RMKIB diketuai oleh Bpk Elvan Sutiasa, pada tahun 2006 oleh Sidiq Pamunkas, dari PT. PHILIPS yang sekarang menjadi NXP, namun karena habis kontrak tugas diamanahkan kepada Ketua I,  saat itu ialah Adi Kurniadi dari PT. Nissin Kogyo, dan pada periode 2007-2008 diketuai oleh Bpk Tri Wibowo Setiadji.

Kegiatan rutin masih dijalankan seperti Pengajian Umum Malam Ahad (PUMA), Kajian Muslimah Setiap Ahad Pagi (Kismata) dan kegiatan lainnya seperti Bazar dan Festival, saat menyambut bulan Ramadhan dan tahun baru Islam. Kegiatan lainnya yang bersifat terjadwal juga ada yang terangkum dalam Program kerja tiap divisi yang ada di Remaja Masjid Kawasan Industri Batamindo (RMKIB).

Mbah Yusuf  (Sesepuh Pengurus Masjid Nurul Islam)

“Bermula dari Dormitori B5-1”

 MELIHAT beberapa foto yang tersimpan di dalam beberapa album yang ada di ruang imam dan perpustakaan Masjid Nurul Islam terlihat suasana yang penuh keakraban dan silaturahmi yang begitu terbangun antar sesama pekerja yang ada di lingkungan KIB saat itu. Sekitar tahun 1991-1996. Apa lagi saat itu suasana sepi dan tidak seperti saat ini telah banyak perusahaan dan bangunan yang lainnya. Jumlah pekerja yang ada di Batam pun masih sedikit. Khususnya yang ada di KIB jumlahnya masih bisa dihitung.

Mbah Yusuf salah seorang sesepuh Pengurus Masjid Nurul Islam dalam beberapa kesempatan pernah bercerita. Awalnya kegiatan keagamaan terutama agama Islam itu dimulai di Dormitori Blok B5-1 Muka Kuning. Ditambahkannya kegiatan itu awalnya mengisi waktu sepulang dari kerja, karna tidak ada kegiatan para pekerja berkumpul setelah melaksanakan shalat Maghrib dan Isya berjamaah. Mbah Yusuf saat itu dianggap orang yang dituakan diantara para pekerja tersebut. Dan beliau memimpin pengajian dan tadarus yang dilaksanakan. Seperti pada malam Jum’at dan malam lainnya. Untuk shalat Jum’at juga dilaksanakan di tempat yang sama.

Hari-hari Mbah Yusuf selain menjadi pengurus musholla dijalaninya seperti biasa. Bahkan ia ceritakan bahwa kondisi Kawasan Industri Batamindo (KIB) waktu itu masih sepi lapangan Community Centre (CC) sekarang ini, menurutnya dahulu terdapat semacam empang atau kolam. Beliaupun kerap kali memancing di daerah tersebut, disela-sela waktu luangnya. Menurutnya banyak ikan gabus yang pernah ia dapat. Untuk transportasi saat itu tidak seperti sekarang sudah ramai. Dalam beraktifitas saat itu menurutnya ia menggunakan sepeda motor tuanya.

Alhamdulillah, sampai saat ini Mbah Yusuf masih aktif dalam kegiatan di Masjid Nurul Islam. Dan melakukan kegiatan rutinnya seperti mengikuti pengajian tafsir ba’da shalat Dzuhur dan setelah itu menanam tanaman disekitar lingkungan masjid. Dan juga memelihara ikan di kolam yang ada masjid.


KAMPANYE ZAKAT : Sosialisasikan zakat dengan kampanye zakat, diikuti oleh beberapa Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang ada di Batam, termasuk DSNI Amanah. Kampanye dimulai dari Halaman Masjid Raya Batam Centre, melewati kantor Pemko, Otoirita Batam, dan berakhir di Masjid Raya Batam. 23/09/2006.

PERSIAPAN API UNGUN : Kemah Ramadhan 
1427 H, di Bumi Perkemahan Raja Ali Kelana, 
Tanjung Piayu, Batam. DSNI Amanah sebagai 
penyelenggara bekerjasama dengan Indosat, 
Batamindo dan sponsor lainnya.

Masjid Terbersih tahun 2006

Diberi penghargaan sebagai masjid terbersih oleh Walikota Batam, Bpk. Drs. Ahmad Dahlan, tidaklah lantas membuat para pengurus masjid menjadi lalai dan bersombong ria apalagi tidak menjaga kebersihan. Namun justru berusaha menjaganya lebih baik lagi. Hal ini terlihat seperti setiap Jum’at pagi diadakan bersih-bersih di lingkungan Masjid. Baik di bagian dalam maupun luar masjid.

Tanpa mengurangi rasa hormat atas penghargaan yang diberikan. Penghargaan tersebut sebaiknya tidak membuat lupa diri. Penghargaan yang diberikan ditandai dengan pemberian piagam penghargaan.

Untuk menjaga kebersihan dan kerapian masjid, baik dalam ruangan maupun luar, peran dan kerjasama jamaah sangatlah diperlukan. Masalah kebersihan bukanlah tanggung jawab petugas kebersihan saja namun tugas bersama. Belum bisa membantu untuk tugas kebersihan minimal tidak membuang sampah sembarangan.  


BUKA PUASA BERSAMA : Ramadhan 1427 H
di DC Mall, kerjasama DSNI Amanah dengan 
DC Mall, Indosat, UIB dan sponsor lainya. 

ARMADA NURUL ISLAM
Ini salah satu armada yang dimiliki 
oleh Masjid Nurul Islam, Muka Kuning, Batam.
Foto diambil beberapa waktu yang lalu. (gwn)

Perkembangan Islam di Kawasan Industri Batamindo (KIB)

SEIRING perkembangan di KIB dan sekitarnya tentu membawa dampak tersendiri. Diharapkan membawa perubahan yang lebih baik. Keberadaan Masjid Nurul Islam dan Masjid Nurul Iman di pusat industri setidaknya membawa arah yang lebih baik bagi perkembangan Islam. Apalagi derasnya kemajuan dan budaya yang terus menyerang. Rata-rata pekerja yang mayoritas perempuan sangatlah rentan dengan segala budaya dan kebiasaan baru yang menjauhkan diri dari ajaran Islam.

Kondisi yang tidak menguntungkan bisa saja dimanfaatkan oleh oknum untuk mengeruk keuntungan dan hal itu sangat tidak manusiawi seperti penjualan dan perdagangan wanita, Letak pulau Batam yang berdekatan dengan negeri jiran Malaysia dan Singapura memudahkan terjadinya interaksi yang lebih terbuka. Namun dampaknyapun tentu ada dalam kurun waktu lima tahun pembangunan terlihat di beberapa wilayah di Batam. Dan tercipta iklim Investasi di Batam. Selama kondisi keamanan dan kepastian hukum tetap terjaga tentu para investor tetap berminat menginvestasikan dananya. 

Selain para pekerja yang ada, warga sekitar Muka Kuning juga dapat mengikuti kegiatan yang ada di Masjid Nurul Islam. Seperti warga yang ada di simpang dam Muka Kuning, Batu Aji dan sekitarnya.

Pembangunan pusat perbelanjaan yang ada tidak mengganggu para pekerja dan jamaah yang ada.Tinggal saja jamaah yang akan memilih. Tentu kita harus memberikan yang terbaik dengan mengemas beberapa kegiatan agar lebih semarak. 

Badan Pengelola Masjid Kawasan Industri Batamindo (BPMKIB) memiliki Visi dan Misi dalam menjalankan tugasnya namun tanpa didukung dengan kesadaran bekerja adalah pengabdian kepada Allah akan sulit dilaksanakan. Berikut ini Visi dan Misi yang disepakati.

Visi

·        Membangun dan mengembangkan dakwah Islam berbasis kerukunan dan kebersamaan.

Misi

·      Menjadi sentral kegiatan dakwah Islam dalam berbagai sendi kehidupan, baik ibadah maupun muamalah terutama di KIB

·        Menjadi wadah bagi penyelenggaraan kegiatan dakwah Islam di KIB

·        Menjadi motivator bagi tumbuh dan berkembangnya majelis ta'lim perusahaan di KIB

·     Menjalin interaksi sosial dengan kelompok atau elemen masyarakat di atas        landasan semangat kerukunan dan kebersamaan. 

Unit-unit usaha yang ada di Masjid Nurul Islam dan Masjid Nurul Iman tergabung dalam Grup Nurul Islam. Dan Grup Nurul Islam ini alhamdulillah memiliki semangat tinggi dalam memajukan ekonomi Islam dan juga perkembangan yang ada.

Badan Pengelola Masjid Kawasan Industri Batamindo (BPMKIB)

PERKEMBANGAN dan kemajuan industri di Kawasan Industri Batamindo (KIB) Muka kuning juga dibarengi oleh meningkatnya kesadaran dalam memahami agama Islam. Guna lebih mengkoordinir dan mengarahkan agar terjadinya keselarasan dalam suatu komunitas, maka didirikanlah suatu badan yang tugas dan fungsinya mengelola Masjid. Pengukuhan pengurusnya pada tanggal 26 Oktober 1991 bersamaan dengan peresmian Masjid Nurul Islam oleh Prof. DR. B.J. Habibie. Komponen kepengurusan berasal dari PT. Batamindo Invesment Corporation (BIC), PT. Tunas Karya dan beberapa perusahaan di Kawasan Industri Batamindo (KIB). Kepengurusan Masjid saat itu diberi nama Pengurus Masjid Nurul Islam (PMNI)

Seiring dengan adanya tambahan sebuah masjid di Blok N, yaitu Masjid Nurul Iman, hibah dari Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila pada tahun 1999, serta perkembangan musholah-musholah yang ada di dalam KIB, maka kepengurusan masjid berbenah dan menyesuaikan diri dengan nama Badan Pengelola Masjid Kawasan Industi Batamindo (BPMKIB) yang SK pembentukannya dikeluarkan oleh Direksi PT. Batamindo Investment Corporation dengan Nomor : BIC/Kpts/Dir/XI/2001 pada tanggal 9 Nopember 2001. Sejak itu, BPMKIB ingin meneguhkan diri menjadi institusi yang mewadahi ragam kegiatan yang ada di KIB. Seiring dengan itu maka kepengurusan Remaja Masjid Nurul Islam berganti nama menjadi Remaja Masjid Kawasan Industri Batamindo (RMKIB) yang merupakan salah satu depertemen yang ada di bawah BPMKIB.

BPMKIB ini merupakan wadah atau induk kegiatan dakwah Islam di Kawasan Industri Muka kuning agar lebih tajam lagi menyebarkan  Islam. Karena seperti diketahui bahwa perkembangan Batam membawa dampak yang serius mempengaruhi Iman para pekerja yang rata-rata adalah kaum muda.

Agar pelaksanaannya lebih terarah dan terkordinasi maka dibentuk juga divisi atau departemen agar lebih fokus lagi ruang lingkupnya. Dan tiap Departemen tersebut juga membahas, menetapkan dan melaksanakan program tersebut sehingga pencapaian tujuan dalam direalisasikan. Dalam pelaksanaannya depertemen tersebut dipimpin oleh kepala yang selanjutnya disebut "Kepala Depertemen" Sebagai institusi dakwah, maka BPMKIB di dalam menjalankan tugasnya selalu mendasarkan diri pada visi da misinya.

Aktifitas rutin BPMKIB berjalan dengan sebagaimana yang direncanakan kalaupun ada hal itu akan ditinjau kembali. Pertemuan mingguan tiap hari Rabu pagi setidaknya memotivasi para pengurus masjid yang terdiri dari staf pengajar, karyawan lainnya untuk tetap istiqomah dalam menjalankan tugasnya. Kemalasan yang ada harus selalu dibuang dan niatkan bekerja adalah pengabdian kepada Allah. Pertemuan tiap Rabu ini dipimpin oleh Ketua I BPMKIB yaitu Ir. H.Moch Arief. Selain pertemuan mingguan juga diadakan pertemuan bulanan yaitu dengan mengevaluasi kegiatan yang telah dikerjakan  dan merencanakan kegiatan yang akan datang.

Jum’at Bersih merupakan aktifitas yang tidak luput dari perhatian para pengurus dan karyawan BPMKIB, jadi tidak ditugaskan pada bagian kebersihannya. Hari jum’t pagi itu diusahakan dapat menyelesaikan kebersihan secara umum tempat yang akan dipakai jamaah. Untuk hari lainnya bukan berarti tidak mendapat perhatian hanya saja pada Jum’at pagi itu memang agak berbeda.

Olahraga Sore juga menjadi agenda tetap bagi pengurus BPMKIB, kegiatannya berupa sepak bola di lapangan samping Masjid Nurul Islam, juga olah raga tenis meja. Semangat dan antusiasnya bermain seolah menghilangkan beban yang ada dipikiran. Dan selain itu juga merupakan bentuk kepedulian kita kepada kesehatan yang telah diberikan oleh Allah. Kegiatan ini juga sering diikuti oleh jamaah yang ada di Masjid Nurul Islam. Bahkan pada waktu-waktu tertentu juga diadakan latih tanding dengan klub sepak bola yang ada baik dari perusahaan maupun Majelis Ta’lim.

 

 

Rabu, 01 Oktober 2008

Semarak Islam Di Muka Kuning

GELIAT dakwah Islam hadir diantara riuh rendahnya serta kesibukan para pekerja di Kawasan Industri Batamindo (KIB) Muka Kuning Batam. Isu miring tentang keadaan Batam yang terdengar di luar daerah yang lain kiranya tidak semua benar, dari sebuah kawasan pekerja muncul suatu komunitas yang berusaha mempelajari Islam untuk memperbaiki diri dan kemajuan dakwah Islam.

Keberadaan Islam di Kawasan tersebut tidak terlepas dari dua masjid yang ada yaitu Masjid Nurul Islam dan Masjid Nurul Iman serta niat ingin memperbaiki diri. Baik secarah lahir maupun bathin. Untuk lebih melihat perkembangnya kita terlebih dahulu dapat melihat dan mengenal dua masjid tersebut.

Pagi itu cuaca cerah sekelompok pekerja mulai melakukan  aktifitasnya, ada yang berjalan kaki, ada juga yang mengendarai motor, bahkan sepeda, meninggalkan dormitory (asrama) menuju tempat kerja masing-masing. Ada juga sekelompok pekerja yang rata-rata perempuan justru mulai pulang dari perusahaan, karena mereka masuk dalam shift kerja malam. Mereka berjalan menelusuri jalanan yang dihiasi dengan pepohonan yag membuat cuaca menjadi sedikit sejuk. Sesekali dari mereka bersenda gurau dengan teman-temannya. Ada juga sebagian berjalan kaki masuk ke dalam komplek masjid, ya itulah Masjid Nurul Islam yang terletak di Kawasan Industri Batamindo (KIB) Muka Kuning Batam.

Berdiri Kokoh Diantara Gedung Perusahaan

Masjid yang ukurannya ruang utama sekitar 17 m X 15 m yang ditopang oleh 10 tiang di ruang utamanya terlihat megah berdiri menyambut tamu Allah. Jika dilihat dari kejauhan dengan tiang pancar suara adzan y

ang menjulang diantara bangunan yang ada seolah menambahkan kekokohannya sebagai tempat dan pusat ibadah menyampaikan agama Allah yaitu agama Islam. Masjid yang sarat dengan muatan dakwah itu diresmikan pada 26 Oktober 1991 oleh Prof. DR. BJ. Habibie, yang pada saat itu beliau menjabat sebagai ketua Otorita Batam dan juga menjabat sebagai Menteri Riset dan Pengembangan Teknologi (Menristek) tepatnya pada era pemerintahan Suharto.

Ruang Masjid

Sedangkan serambi utama kurang lebih berukuran 11m x 10 m yang dapat dipergunakan untuk kegiatan rutin seperti Tarbiyah, pengajian dan lainnya. Bahkan untuk perayaan  pernikahan juga dapat dilaksanakan di ruang serambi depan, tentu setelah mendapat izin dari pengurus masjid yang bertugas. Untuk sound System  disiapkan beberapa speaker yang terletak di kanan dan kiri ruang utama. Serta speaker tambahan yang letaknya di beberapa sudut atas masjid.

Mimbar dengan ukiran kayu yang kuat juga terlihat menarik dan alami serta jam dengan ukuran yang cukup besar, letaknya tidak berjauhan dengan mimbar menambah suasana ruang utama yang mempunyai gaya tersendiri.  

Lantai kramik dengan ukuran 50m x 50 m memberikan kesan bersih, bahkan memudahkan petugas kebersihan untuk membersihkannya. Sebelumnya ruang utama dan serambi beralaskan carpet namun kesucian dan kebersihannya agak sulit dijamin. Dan hal itu menambah tugas para petugas kebersihan masjid untuk membersihkannya. Pergantian lantai dengan kramik dilakukan pada awal 2006.

Ruang-ruang lain

Ruang Imam yang ada memiliki dua laintai bagian atas dapat dipergunakan sebagai tempat istirahat. Kantor DSNI menempati bagian sebelah kanan saat kita masuk dari sisi depan serambi. Gudang dipergunakan untuk menyimpan barang-barang keperluan lainnya. Kantor BMT letaknya berdekatan dengan ruang imam, Ruang RMKIB sendiri disebelah kiri berdekatan dengan Ruang Logistik. Untuk Ruang Dapur juga disiapkan untuk para pengurus. Ruang Ganti Pakaian untuk menyimpan pakaian tugas sehari-hari atau perlengkapan lainnya. Untuk Toilet Pria dan Wanita Insya Allah di sediakan sedemikian rupa, dan tiap harinya selalu dibersihkan oleh para petugas yang ada.

Penataan Tempat Parkir

Parkir kendaraan roda dua yang cukup luas juga terlihat mana kala kita mulai masuk dari gerbang utama. Untuk mobil bisa menempati parkir yang disediakan. Serta untuk roda dua dapat diparkir di tempat yang ditentukan agar sedikit terhalang oleh sengatan sinar matahari dan hujan. Untuk infaknya diserahkan kepada kerelaan para pemilik kendaraan  saja. Petugas parkir atau keamanan hanya menyelipkan karcis berwarna hijau diantara bagian kendaraan serta menyediakan kotak infak yang berbentuk seperti rumah itu, tentu selama pemilik kendaraan telah tawakal dengan mengunci dan memparkir kendaraan dengan benar Insya Allah akan aman dari tangan jahil.

Gerbang Utama

Gerbang utamanya yang terletak dibagian selatan dibuat dengan sedemikian kuat, tanpa bermaksud menghalangi jamaah yang masuk atau membuat segan. Untuk gerbang lainnya terletak di sebelah utara. Dan untuk menjaga ketertiban sepeda motor tidak dapat begitu saja masuk melalui pintu ini karena ada tiang penghalang yang hanya cukup untuk pejalan kaki. Semua ini semata-mata untuk ketertiban dan keamanan dan sesuai dengan prosedur yang ada di Kawasan Industri Batamindo (KIB) Muka Kuning. Kesan alami dan elegant juga terlihat dengan adanya dua tempat wudhu yang berada di luar masjid, yang tampak bergaya alami, agar memudahkan para jamaah yang datang untuk segera bersuci itu. Mohon alas kaki dilepas begitu tulisan permohanan yang tertera di salah satu tempat wudhu yang atapnya berwarna hijau. Sebab ada saja yang perlu diingatkan karena lupa melepas alas kaki, yang belum tahu kebersihannya. Dan tentu untuk memudahkan dan meringankan kerja petugas kebersihan. Jika kita masuk dari gerbang utama setelah melewati area parkir di bagian sebelah kanan akan terlihat beberapa unit usaha yang keberadaannya di bawah pembinaan Badan Pengelola Masjid Kawasan Industri Batamindo (BPMKIB). Terlihat juga bangunan tambahan bangunan Café yang diperuntukkan untuk jamaah menyantap makanan yang telah dipesan dengan kesan yang lebih nyaman dan santai. Unit usaha yang ada itu menempati ruangan sedemikian rupa sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Di mulai dari Café Nurul Islam, NI’Mart, Nurul Islam Collection (NIC), Baitul Mal Wat Tamwil (BMT). Untuk BMT sendiri telah mempunyai beberapa unit usaha sendiri yaitu wartel, Foto Copy, dan Travel yang menjual tiket pesawat terbang dan kapal terbang. Juga ada Mitra usaha yang letaknya di depan Café yang mengelar dagangannya dengan meja. Di sebelah kiri Masjid Nurul Islam juga ada unit usaha menjahit. Serta satu lagi mitra masjid yang menjual es cendol yang letaknya di depan Pintu gerbang utama masjid. Dengan menggunakan grobak.

Wisma Nurul Islam

Pada bagian lain ada bangunan yang terpisah yang letaknya berdekatan dengan Café Nurul Islam. Bangunan itu diberi nama Wisma Nurul Islam. Diperuntukkan sebagai tempat para tamu yang berkunjung ke Masjid Nurul Islam atau Masjid Nurul Iman. Bangunan dengan satu kamar tidur dan satu kamar mandi itu sering kali dipakai untuk meeting, pertemuan rutin baik karyawan Badan Pengelola Masjid Kawasan Industri Batamindo (BPMKIB) ataupun Remaja Masjid Kawasan Industri Batamindo (RMKIB) juga kegiatan lainnya. Suasana nyaman juga terasa di ruang utamanya apalagi dilengkapi dengan AC yang menambah sejuk suasana dalam ruangan wisma.

Parit Pembuangan Air Yang Baik

Cuaca yang tidak menentu juga curah hujan yang terkadang cukup tinggi membuat beberapa tempat di Batam terendam air. Namun hal itu tidak terjadi di Kawasan Industri Batamindo (KIB) khususnya juga Masjid Nurul Islam. Semua itu karena sistem pembuangan airnya berjalan dengan baik. Menurut beberapa sumber sejak dibukanya KIB belum pernah terjadi banjir yang disebabkan curah hujan yang tinggi atau lainnya. Hal ini juga sangat baik dicontoh oleh para pengembang yang ada di Batam. Bahkan Pemerintah Kota Batam seharusnya juga dapat melihat dan mencontohnya untuk proyek yang ada di Batam, tidak usah terlalu jauh dan menghabiskan biaya untuk study banding ke Singapura atau Malaysia. Namun bisa mempelajari sistem pembuangan air yang ada di KIB.

Ada Taman dan Kolam Ikan

Dibagian dekat parkir kendaraan ada taman dan kolam ikan yang sangat indah. Akan terasa sejuk di hati bagi yang memandangnya. Dengan rerumputan halus mempercantik kondisi taman. Hal ini juga lebih terlihat indah dengan adanya ikan yang menghiasi kolam. Ikan itu dipelihara Mbak Yusuf yang merupakan sesepuh dan dahulu aktif mengajar di Masjid Nurul Islam dan beberapa mushala yang ada di dormitory.

Di sebelah kanan saat masuk dari pintu gerbang utama juga terlihat rerimbunan pohon bambu  yang berfungsi sebagai pagar dan juga untuk keperluan lain seperti pemasangan umbul-umbul, spanduk dan sebagainya, letaknya dari pintu gerbang utama sampai bagian terakhir ruang unit usaha BMT.

Perbaikan dan pemiliharaan Fasilitas dan Aset

Fasilitas yang ada di lingkungan Masjid Nurul Islam selayaknya perlu perawatan yang memadai. Dengan perawatan yang baik tentu asset yang merupakan amanah jamaah akan tetap terjaga. Jamaah telah mempercayakan dana untuk dikelola pihak pengurus masjid membuat rasa tenang dan ikhlas atas apa yang telah diinfakkan. Untuk perawatan ini sudah menjadi program tersendiri bagi BPMKIB, seperti pengecatan dinding, pengecatan tiang tenda di depan dan samping kanan serta kiri masjid. Untuk armada juga tidak ada kecuali, tentu perlu perawatan berkala seperti ganti oli atau service rutin lainnya. Untuk diketahui di Masjid Nurul Islam ada satu mobil yang menjadi asset dan dapat dipergunakan untuk operasional dakwah, majelis ta’lim atau perorangan juga dapat mencarter kendaraan tersebut dengan perjanjian terlebih dahulu. DSNI Amanah memiliki dua mobil van yang dipergunakan untuk Angkutan Pelajar Gratis (APG).

Spesialis Cetak Spanduk

Kami melayani pembuatan spanduk, dengan harga bersaing.
Informasi dapat menghubungi :
Gunawan
0813 6455 8626